Menerjang Ombak Kehidupan di pantai pacitan part.2

         
ImageMasih dari perjalanan yang sama, ketiga om om di kursi belakang mobil hanya bisa mengagumi ketangkasan sang pengemudi wanita yang lihai membawa mobil ditengah jalan sempit berbukit. Sampai akhirnya ketemu plang bertuliskan pantai watukarung, surfing area. Horeee.. pantai baru…

            Sesampainya di pantai, cari parkiran mobil, siap siap keluar dan menceburkan diri kelaut, dan akhirnya. BRESSSS hujan sodara sodara… HUJAN deras. Langit menangisi kehadiran kita. Alah bahasa gw.

            Ini adalah pertamakalinya gw kepantai dan hujan, ternyata hujan di pantai itu romantic ya, dan DINGIN. Anginnya gak nahan. Kalo Cuma lari lari di pasirnya sih romantic, tapi begitu ngeliat ombaknya, buset dah, jadi horror. Ombaknya mendadak jadi tinggi banget. So sambil nungguin hujannya berenti, gw dan temen temen makan indomie deh, indomie rebus pake air laut biar gak usah pake bumbu #yakali.

            Gw sama dr.Z (ini serius ya temen gw udah dokter), sok sokan lari romantis2 di pantai sambil hujan (biar kayak drama korea itu loh), tapi failed karena takut ombak. Akhirnya kita malah masuk cottage yang bagus gitu. Numpang berteduh, dan menikmati suasana sambil nungguin indomie. Indomie datang, dan 5 orang kelaparan langsung heboh.. yang jelas sudah tidak ada batas antara kami, saling comot satu sama lain hahaha. Salah satu temen gw (yang tadi kehilangan kerudungnya) di pantai ini dia make jas ujan ala batman itu loh. Mungkin biarkayak videoclipnya cold play yang yellow. Kan pake jas ujan juga tuh. Hahhaa pokoknya udah random abis deh kita ber 5

            Sekitar 15 menit kemudian hujann berhenti, dan kita mau nyebur kelaut, tapi dilarang sama ibu yang jualan indomie, ombaknya masih terlalu besar. Akhirnya kita Cuma duduk2 di perahu nelayan sambil menikmati deburan ombak serta seberkas cahaya matahari yang mencoba masuk menembus awan mendung. Jarak antar laut dan perahu yang kami duduki mungkinsekiat 3-5 meter. Tapi berhubung ombaknya besar percikannya bisa terasa. Sampai suatu ketika, disaat semua sedang menunggu2 ombak, ombak yang datang terlanjur besar, sampai perahu yang kita dudukin keseret ombak, 2 orang temen gw kabur duluan, gw berusaha nahan temen cewek gw di kanan supaya gak jatoh, eh yang jatoh temen gw di kanan, untung dia pegangan ke kaki gw yang mulus ini #eh. Jadi gak keseret. Tapi tetap saja memakan korban, sandalnya kebawa arus. Sedihnya cerita ini harus diakhiri dengan sandal yang kehilangan pasangannya karena ombak *ngeplay lagu Bruno mars biar tambah galau*. Walau akhirnya si pasangannya ketemu. Namun semua sudah tidak sama….

            Beruntunglah kami ber 5 selamat, perahu yang kita dudukin keseret mendekati laut, dan akhirnya kita dorong2 supaya balik ketempat semula. Kalo ketahuan sama pemiliknya ya gak enak juga sih. Setelah insiden ombak besar itu kita memutuskan untuk segera mandi, dan tidak bermain sok sok galau di pinggir pantai berombak. Terbukti tidak cocok. Walau demikian. Perjalanan ini tetap saja hore. Karena horeholic, bagaimanapun harus tetap hore. Ngomong ngomong, sandal teman saya ini akur lagi kok dua duanya. Semoga mereka langgeng dan alam tidak kembali mencoba memisahkan mereka.

 

 
Image

 

 

Menerjang ombak kehidupan di pantai Pacitan Part 1

Sebagai Pencinta pantai, saya senang berburu pantai pantai cantik. Salah satu pantai yang jadi banyak perbincangan adalah pantai di pacitan. Pacitan adalah Sebuah daerah di jawa timur, perbatasan dengan jawa tengah.  Dari Jogjakarta, membutuhkan waktu tempuh kira kira 3,5 jam dari Jogjakarta. Rute yang diambil waktu itu merupakan jalur yang berbukit bukit yang bisa bikin orang mual. Dengar dengar bisik tetangga kalou itu merupakan jalur utama. Seperti biasa. Saya dan 4 orang teman lain, pergi kesana sudah terlanjur kesiangan, waktu itu jam 9 pagi baru berangkat. Padahal salah seorang teman saya adalah seorang dokter muda yang baru selesai jaga di RSUP Dr. Sardjito malamnya, dan baru sampai rumah jam 7.30 pagi. Walau begitu dia kita culik, dan tetap hore. Mungkin tampak sibuk cenderung keren yaa,,

Pose dulu di pantai, biar horee

Pose dulu di pantai, biar horee

Perjalanan 3,5 jam itu dihabiskan dengan ketawa ketawa dan nyayi lagu galau. Hhaa. Biar galau tetap hore pokoknya. Kalau orang orang pergi ke pantai di pacitan, pantai pertama yang dicari adalah klayar, kami berlima tidak ke klayar, tetapi mencari pantai Srau. Sebenarnya sih karena nyasar pantai. Hahahha tapi tidak apa apa, pantai ini sepi dan pasirnya warnanya putih bersih, tidak banyak sampah. Walau sampai disana tengah hari bolong, tetap saja saya menceburkan diri ke laut.

Continue reading